Transistor adalah komponen yang sangat penting di dalam sebuah rangkaian elektronika. Transistor dibagi menjadi dua, yaitu PNP dan NPN dan keduanya memiliki banyak perbedaan dan cara kerja masing-masing. Sebagian besar rangkaian elektro biasanya akan menggunakan salah satu jenis transistor tersebut.
![]() |
foto transistor berbagai jenis |
Oleh karena itu, Anda harus bisa memahami dengan baik apa saja sebenarnya perbedaan antara kedua transistor tersebut. Sehingga bisa memilih yang tepat untuk rangkaian elektronik yang sedang Anda buat.
Perbedaan antara PNP dan NPN
1. Perbedaan Cara Kerja Basis
Perbedaan pertama yang cukup jelas antara PNP dan NPN adalah pada masalah basis. Untuk transistor PNP, maka basis yang diberi muatan yang negatif-emitor akan memberikan muatan arus menuju ke kolektor. Sementara itu pada transistor NPN, maka ketika basis itu bermuatan positif + maka kolektor akan memberikan muatan arus ke emitor.
2. Tegangan Positif
Perbedaan selanjutnya adalah pada transistor yang PNP, maka pada tegangan positif akan terus tersambungkan dengan kaki pada emitor, kemudian untuk tegangan negatif akan terus tersambung dengan kaki kolektor.
Nah, sementara pada transistor NPN, tegangan yang positif akan terus disambung dengan kaki kolektor. Lalu untuk tegangan yang negatif akan terhubung pada kaki emitor. Jika hal ini tidak berjalan dengan semestinya, maka transistor tidak bisa berfungsi sama sekali.
3. Arus Output
Antara PNP dan NPN juga memiliki perbedaan pada masalah arus output. Ketika sedang dalam kondisi aktif, maka transistor PNP mengeluarkan arus yang positif ke kaki dari kolektor. Untuk transistor NPN ketika aktif, maka akan menyalurkan arus negatif menuju ke kaki dari kolektor.
4. Switching
Beberapa orang yang berkecimpung di dunia elektronika, sering memberikan rekomendasi jika ingin menggunakan untuk switching maka usahakan menggunakan NPN dibandingkan NPN.
5. Input Basis
Input basis pada transistor PNP dan NPN memiliki perbedaan yang signifikan. Pada jenis PNP akan mulai aktif disaat kaki dari basisnya mulai dihubungkan dengan arus yang negatif. Sementara itu, pada transistor NPN akan aktif ketika Anda hubungkan kaki basis ke arus yang positif.
![]() |
Perbedaan transistor NPN dan PNP / Leets Academy |
6. Simbol
Nah, jika Anda perhatikan pada simbol kedua transistor, maka akan terlihat perbedaanya. Tentunya perbedaan pada simbol ini juga akan memudahkan bagi Anda ketika membaca jenis dari sebuah transistor. Pada transistor NPN maka arah panah akan menuju keluar di huruf “E”, kemudian pada PNP, arah panah justru menuju ke dalam dari huruf “E”.
7. Bahan
Perbedaan yang tentunya memberikan pengaruh besar antara transistor PNP dan NPN adalah pada masalah bahan semikonduktor yang dipakai.
Jika Anda perhatikan pada transistor NPN mempunyai dua blok bahan semikonduktor dengan tipe N dan satu blok lainnya memiliki tipe P. Selanjutnya bahan pada PNP, untuk salah satu blok material memiliki tipe P dan satu lainnya memiliki tipe N. Seperti dibolak-balik tapi memiliki perbedaan fungsi yang sangat signifikan.
Penggunaan Transistor PNP dan NPN
1. Untuk Saklar
Sementara itu, dalam penggunaan yang lebih umum, Anda bisa menemukan transistor PNP dan NPN pada microcontroller seperti Arduino. Transistor ini akan dimanfaatkan sebagai switch on/off atau saklar.
![]() |
ilustrasi saklar lampu tegangan AC |
Contoh perangkatnya adalah untuk bisa mengatur Relay AC lewat Arduino. Karena sebenarnya tegangan output Arduino tidak bisa mengatur Relay AC. Terlebih lagi jika disambungkan langsung, maka bisa menyebabkan Arduino menjadi rusak. Oleh sebab itu, Anda perlu menggunakan transistor sebagai switch atau saklar on dan off.
2. Untuk Driver Motor DC
Selain pada microcontroller, Anda juga bisa melihat penggunaan transistor PNP dan NPN pada driver atau alat pengendali motor DC. Sehingga motor DC tersebut akan mati atau hidup jika transistor mengalami pergeseran sesuai yang dikehendaki.
Selain itu, transistor pada motor DC juga akan berguna sebagai pengatur arah putaran pada motor DC. Anda bisa menentukan ke mana arah motor berputar apakah searah jaruh jam atau berlawanan.
3. Penguat Arus
Power supply regulator biasanya juga akan menggunakan komponen transistor PNP atau NPN. Fungsi keberadaan transistor ini adalah untuk memperkuat arus sesuai dengan kapasitas dari power supply tersebut. Biasanya digunakan pada power supply untuk microcontroller Arduino dan lain-lain.
4. Lampu Flip Flop
Rangkaian flip flop agar bisa bekerja baik dengan lampu berkedip bergantian, maka Anda harus menggunakan transistor di dalamnya. Keberadaan transistor PNP atau NPN pada rangkaian flip flop sangat penting sekali.
Kemudian untuk menentukan kecepatan kedipan dari lampu flip flop, maka akan ditentukan oleh komponen lain seperti besaran tahanan resistor dan kapasitor. Jika kapasitor semakin besar, maka jarak waktu kedip bisa lebih lama. Ketika nilai resistor semakin besar, maka juga bisa membuat pembuatan muatan dari kapasitor menjadi lambat dan jarak kedipan lebih lama.
Transistor membuat rangkaian-rangkaian pada elektronika menjadi lebih bervariasi dan bermanfaat. Tanpa adanya resistor mungkin beberapa rangkaian tidak akan berfungsi dengan baik. Dari penjelasan di atas, bukankah Anda sudah bisa mengenal PNP dan NPN lebih baik lagi?