Apakah Anda pernah mendengar istilah SSR? SSR memang bukan istilah umum yang disebutkan banyak orang. SSR ini kurang lebih adalah sebuah komponen yang berhubungan dengan rangkaian listrik. Tapi apa itu SSR, apa fungsinya, dan pembahasan lain akan kita jawab di artikel ini!
Apa itu SSR?
Untuk memahami SSR, pertama Anda harus mengerti kalau SSR itu adalah singkatan dari Solid State Relay. Memang ada Solid Statenya yang membuat Anda mungkin berpikir ia mirip dengan SSD. Tapi kenyataanya kedua benda itu sangat berbeda.
![]() |
Contoh rangkaian menggunakan SSR |
SSR merupakan sebuah saklar elektronik dengan semi konduktor yang mampu mengontrol arus listrik yang lebih besar dengan hanya memakai arus listrik kecil. Kalau melihat dari pengertian itu, maka SSR ini sama seperti komponen relay yang lain.
Bedanya adalah relay yang biasa itu memiliki coil yang bertugas membuat medan magnet sampai tuas di relay mampu berubah posisi. Sementara di SSR, tidak ada komponen mekanis atau dengan kata lain tidak ada satu pun komponen yang bergerak.
Selain itu, Anda juga perlu tahu bahwa relay-relay yang konvensional atau juga disebut EMR itu membutuhkan medan magnet, per atau pegas, dan juga kontak mekanik ketika beroperasi, sementara SSR tidak. Part mekanik digantikan oleh semikonduktor secara elektronik.
Selain itu, Solid State Relay ini memakai optik untuk kemudian mampu mengisolasi output dan juga inputnya. Pada intinya, SSR ini adalah sebuah saklar untuk mengendalikan aliran listrik tanpa adanya pergerakan mekanis.
Fungsi SSR
Setelah kita bicara soal pengertian SSR dan semoga Anda mampu memahaminya, sekarang kita akan bicara soal fungsi dari SSR itu sendiri. Di pembahasan sebelumnya mungkin sudah ada sedikit gambaran tentang fungsi dari SSR ini.
![]() |
SSR satu fasa |
Jadi, fungsi SSR ini sama seperti relay yang lain, yakni mengendalikan aliran arus yang berdaya besar dengan menggunakan arus yang kecil. Itu jika kita bicara soal fungsi umumnya. Tapi Anda perlu tahu kalau SSR ini berbeda dengan relay pada umumnya. Karena itu ia memiliki fungsi lain juga, seperti:
- Proyek Robotik. Karena kelebihannya, SSR sering juga dipakai untuk proyek robotik.
- Mesin dan Alat Industri. Relay biasa jarang digunakan di mesin dan alat industri. Sementara SSR, sering dipakai untuk alat industri dan mesin karena efisien.
- Alat Medis. Sekali lagi, karena efisiensi yang dimilikinya, SSR juga sering digunakan untuk beberapa peralatan medis.
- Alat Ukur Meter. Di alat ukur meter ini termasuk alat ukur meter gas.
- Alat Elektronik Rumahan. Ada banyak juga alat elektronik di rumah yang menggunakan SSR dalam rangkaian listrik mereka.
- Circuit Multiplexers. Pada rangkaian circuit multiplexers SSR juga sering dipakai.
- Alat Instrumentasi. Beberapa alat instrumentasi yang Anda ketahui menggunakan SSR sebagai saklar mereka.
Cara SSR Bekerja
Memahami fungsinya, kapan serta di mana SSR sering digunakan saja tidak cukup. Anda juga harus tahu bagaimana SSR ini bisa bekerja. Bagaimana ia mampu mengendalikan arus listrik yang besar menggunakan arus kecil?
Caranya adalah dengan memakai optocoupler, yang merupakan sebuah sirkuit sederhana dan dikendalikan oleh cahaya. Biasanya cahaya yang dipakai SSR ini berbentuk LED atau juga infrared.
![]() |
Gambar Solid State Relay |
Jadi, saat tegangan input diberikan tegangan sampai 24 volt, maka optocoupler akan menyala. Ia kemudian akan memberikan sinyal kepada rangkaian yang ada di dalam SSR, kemudian mengganti kontak elektronik dari NC ke NO dan sebaliknya.
Ketika kontak elektronik yang terjadi ada di posisi ON, yang terkadang bentuknya adalah komponen SCR atau juga TRIAC, maka akan muncul arus yang sepenuhnya mengalir ke kontak output. Cara kerja SSR sebenarnya jauh lebih rumit. Tapi untuk tahap pertama, yang terpenting Anda tahu sedikit.
Kelebihan SSR
Selain lebih efisien, SSR memiliki beberapa kelebihan yang lain. Apa saja kelebihannya? Anda bisa melihatnya pada informasi berikut ini:
- SSR tidak bisa muncul karat. Hal itu bisa terjadi karena SSR tidak memiliki komponen mekanik di mana tidak ada bagian yang bergerak dan mampu membuatnya tidak bisa berkarat.
- Tidak ada bunga api. Saat terjadi perpindahan kontak SSR tidak memunculkan bunga api, yang kebanyakan muncul karena komponen mekanik.
- Switch On-Off Cepat. Perpindahan yang terjadi secara elektronik membuat SSR memiliki kemampuan switching on ke off yang sangat cepat, bahkan lebih cepat dari relay biasa.
- Anti Goncangan. SSR memiliki susunan body yang lebih kuat terhadap goncangan. Hal itu membuat SSR jauh lebih awet dari relay yang lain.
- Tidak Ada Suara. Sekali lagi, perpindahan elektronik yang dimiliki SSR memungkinkannya untuk tidak terdengar. Tidak seperti relay lain yang pasti akan terdengar suara klik.
- Lebih Sensitif. Input yang dimiliki SSR jauh lebih sensitif. Bahkan kalau Anda menggunakannya di CMOS atau TTL Anda bisa memakainya secara langsung tanpa konverter.
Meski memiliki banyak kelebihan, SSR tidak sempurna. Ia tetap memiliki beberapa kekurangan yang harus Anda ketahui. Misalnya arus bocor sebesar 10mA dan juga ketidak cocokan jika digunakan di rangkaian phase 3.